Monday 23 April 2007

Jaringan

Banyak administrator merasa bahwa ketika jaringan menyala dan berjalan pekerjaan selesai. Pernyataan tersebut tidak sepenuhnya benar. Ketika suatu jaringan telah selesai, di situlah pekerjaan sebenarnya dari administrator jaringan dimulai.

Setelah mengetahui bagaimana mendesain dan membuat jaringan, Anda dapat melakukan tugas seperti memilih, menginstalasi, dan mengetes kabel, serta menentukan di mana tempat kabel diletakkan. Namun, desain dan implementasi jaringan hanya sebagian dari yang perlu Anda ketahui. Anda harus mengetahui bagaimana memelihara jaringan dan menjaganya tetap berfungsi pada tingkat yang diinginkan. Ini berarti Anda harus mengetahui bagaimana mengatasi masalah pada waktu mereka muncul. Di samping itu, Anda harus tahu kapan ekspansi atau perubahan konfigurasi jaringan dilakukan supaya dapat memenuhi permintaan.

Pada edisi kali ini, kita akan melihat tentang pemeliharaan jaringan menggunakan dokumentasi, monitoring, dan troubleshooting.

Bagaimana Jaringan Kelihatannya?
Pandangan terhadap jaringan itu penting. Jaringan adalah sekumpulan perangkat yang berhubungan satu sama lain untuk menyediakan komunikasi. Ketika administrator melihat jaringan, haruslah secara keseluruhan bukan individu. Dengan kata lain, masingmasing perangkat pada jaringan mempengaruhi perangkat lain dan jaringan secara keseluruhan. Tidak ada yang diisolasi ketika dihubungkan ke jaringan.

Sebagai perbandingan ambil contoh mobil. Mobil adalah sekumpulan onderdil yang menyediakan transportasi. Mesin memberikan tenaga untuk menggerakkan mobil, tetapi ia tidak akan berfungsi dengan baik jika sistem bahan bakar tidak bekerja atau bannya hilang. Rem juga komponen yang penting, tetapi sekali lagi, tanpa sistem hidrolik rem tidak akan berfungsi dan mobil tidak akan berhenti. Tanpa semua komponen bekerja sama, mobil tidak akan dapat melakukan tugas yang dimaksudkan: transportasi.

Hal yang sama juga berlaku untuk jaringan. Jika server jaringan menggunakan protokol TCP/IP dan host-nya tidak, mereka tidak akan dapat berkomunikasi. Jika jaringan bekerja bagus dan admnistrator hanya mengubah protokol pada satu sisi, jaringan berhenti bekerja. Satu perangkat mempengaruhi bagaimana perangkat lain bekerja. Contoh lain misalnya DNS server dengan alamat IP 202.58.68.7. Semua host Anda dikonfigurasi untuk mencari DNS server pada alamat IP tersebut. Jika administrator jaringan mengubah alamat IP DNS tanpa mengubah host, maka mereka tidak lagi mempunyai layanan DNS.

Hal penting yang perlu diingat pada waktu menangani jaringan adalah dengan melihatnya sebagai satu kelompok perangkat individu yang saling terhubung. Ini juga berlaku untuk Wide Area Network yang digunakan pada waktu terhubung ke Internet. Perubahan yang dilakukan ke router di tempat Anda secara langsung akan mempengaruhi efisiensi dan keandalan komunikasi seluruh sistem.

Definisi dan Batas Tanggung Jawab
Pada jaringan perusahaan, staf jaringan harus tahu tanggung jawabnya. Apakah tanggung jawab staf jaringan untuk mendiagnosis masalah pada desktop user, atau mengatakan bahwa masalah user tidak berhubungan dengan komunikasi? Apakah tanggung jawab staf
jaringan hanya sebatas sampai panel kabet di dinding atau sampai ke NIC?

Definisi seperti itu sangat penting bagi bagian jaringan. Mereka mempengaruhi beban kerja masing-masing orang, dan biaya layanan jaringan untuk perusahaan. Semakin besar tanggung jawab staf jaringan, semakin besar biaya resource. Bayangkan sebuah restoran yang dimiliki dan dioperasikan oleh satu individu. Satu orang ini bertanggung jawab untuk semua tugas, termasuk memasak, melayani, mencuci piring, dan membayar tagihan. Biasa, sumber daya manusia restoran tersebut relatif rendah, tetapi kemungkinan untuk tumbuh dan berkembang terbatas sampai pemilik mempekerjakan juru masak, pelayan, dan akuntan. Sekarang setelah tanggung jawab dibagi, restoran dapat melayani lebih banyak orang dengan lebih efisien. Tentu saja, akibatnya biaya resource meningkat seiring adanya pertumbuhan dan ekspansi.

Seperti yang ditunjukkan pada contoh restoran, pekerjaan support jaringan bisa meliputi semua aspek jaringan atau dibatasi pada komponen tertentu saja. Tanggung jawab ini perlu ditentukan dan dilaksanakan pada tiap-tiap bagian. Kunci untuk memahami hubungan ini adalah bahwa membuat area tanggung jawab terlalu besar bisa memperbesar resource, tetapi membuat area tanggung jawab terlalu kecil membuatnya sulit untuk mengatasi masalah pada jaringan secara efektif.

Biaya Jaringan
Administrasi jaringan meliputi banyak tanggung jawab, termasuk analisis biaya. Ini berarti tidak hanya biaya desain dan implementasi jaringan, tetapi juga biaya pemeliharaan, upgrade, dan monitoring jaringan. Menentukan biaya instalasi jaringan bukanlah tugas yang sulit bagi sebagian besar administrator jaringan. Daftar perangkat dan harga sudah tersedia; biaya tenaga kerja dapat dihitung menggunakan rating tetap. Sayangnya, biaya pembangunan jaringan hanyalah permulaan saja.

Berikut adalah beberapa faktor biaya lain yang harus dipertimbangkan: pertumbuhan jaringan; pelatihan teknisi dan user; dan penggunaan software. Biaya-biaya ini jauh lebih sulit diperkirakan dibanding biaya membangun jaringan. Administrator jaringan harus bisa melihat historis tren dan pertumbuhan perusahaan untuk memperkirakan biaya pertumbuhan jaringan. Seorang manajer harus melihat software dan hardware baru untuk menentukan apakah perusahaan akan mengimplementasikan mereka dan kapan, termasuk
pelatihan para staf untuk mendukung teknologi baru tersebut.

Biaya peralatan untuk operasional yang kritis juga perlu dimasukkan ke dalam biaya pemeliharaan jaringan. Bayangkan, bisnis berbasis Internet yang menggunakan satu router untuk terhubung ke Internet. Jika router tersebut tidak berfungsi, perusahaan Anda tidak dapat melakukan kegiatan sampai router diganti. Ini bisa menyebabkan perusahaan menderita jutaan rupiah karena kehilangan penjualan. Administrator jaringan yang bijaksana akan menyimpan router cadangan untuk memperkecil waktu downtime perusahaan.

Laporan Kesalahan
Seperti yang telah disebutkan, manajemen jaringan yang efektif memerlukan dokumentasi yang lengkap, oleh karena itu jika timbul suatu masalah perlu dibuat laporan kesalahan. Laporan ini digunakan untuk mengumpulkan informasi dasar yang diperlukan untuk mengidentifikasi dan menentukan masalah, dan juga memberi cara dalam memantau kemajuan dan solusi akhir dari masalah tersebut. Laporan kesalahan memberikan pertimbangan kepada manajemen dalam mempekerjakan staf baru, membeli perangkat, dan memberi pelatihan tambahan. Laporan ini juga memberikan solusi untuk masalah yang sama yang telah dipecahkan.

Mengapa Jaringan Perlu Dimonitor?
Meskipun ada banyak alasan untuk memonitor jaringan, dua alasan utama adalah memperkirakan perubahan untuk masa depan dan mendeteksi perubahan yang tak terduga pada jaringan. Perubahan yang tak terduga bisa meliputi hal seperti router atau switch yang tidak berfungsi, hacker mencoba mendapatkan akses ke jaringan, atau kesalahan jalur komunikasi. Tanpa kemampuan untuk memonitor jaringan, administrator hanya dapat bereaksi terhadap masalah pada waktu mereka muncul, bukannya lebih dulu mencegah masalah supaya tidak terjadi.

Memonitoring Wide Area Network menggunakan banyak cara yang sama seperti pada Local Area Network. Salah satu perbedaan utama antara WAN dan LAN adalah penempatan fisik peralatan. Penempatan dan penggunaan tool monitoring menjadi sangat penting bagi operasional Wide Area Network yang tidak boleh terganggu.

Troubleshooting Jaringan
Permasalahan terjadi! Bahkan ketika jaringan dimonitor, perangkat dapat diandalkan, dan user berhati-hati, ada saja hal yang bermasalah. Pertama dan paling penting adalah menggunakan jurnal rancang-bangun Anda dan membuat catatan. Pembuatan catatan bisa
memberikan cara yang jelas dalam mendiagnosis masalah. Ia bisa memberitahu apa yang telah Anda coba dan bagaimana pengaruhnya terhadap masalah. Ini bisa sangat berharga bagi troubleshooter sehingga usaha yang dilakukan sebelumnya tidak akan diulang lagi.

Membuat catatan juga sangat berharga jika masalah diberikan kepada teknisi lain supaya mereka tidak melakukan kembali semua pekerjaan yang sudah dilakukan. Salinan catatan harus disertakan bersama solusi masalah pada waktu trouble ticket diselesaikan. Ini bisa menjadi referensi untuk masalah serupa yang mungkin terjadi sehubungan dengan masalah tersebut.

Elemen penting lain dari troubleshooting adalah penamaan (labeling). Beri label semuanya, termasuk kedua ujung kabel. Label tersebut tidak hanya meliputi nama kabel, tetapi juga di mana ujung yang lain berada dan penggunaan kabel, misalnya, untuk suara, data atau video.

Pada waktu troubleshotting, label seperti ini bisa lebih berharga dibanding catatan pemasangan kabel karena label berada bersama dengan unit dan tidak tersimpan dalam laci di suatu tempat. Bersama dengan label kabel, pemberian label masing-masing port pada hub, switch, atau router berikut lokasi, keperluan, dan titik koneksi akan sangat mempermudah sehingga masalah bisa diatasi.

Semua komponen lain yang dihubungkan ke jaringan juga harus diberi label seperti lokasi dan keperluan mereka. Dengan label semacam ini, semua komponen bisa dicari dan keperluan mereka pada jaringan bisa diketahui dengan mudah. Penggunaan label bersama dokumentasi jaringan akan memberi gambaran lengkap tentang jaringan dan hubungannya.

Satu hal penting lain yang perlu diingat bahwa dokumentasi hanya berguna jika berisi informasi terbaru. Semua perubahan yang dilakukan ke jaringan harus dicatat pada perangkat atau kabel yang diubah serta dokumentasi yang digunakan untuk menggambarkan jaringan keseluruhan.

DOKUMENTASI JARINGAN
Komponen pertama dan paling penting untuk jaringan yang baik adalah dokumentasi. Dokumentasi paling sering dibicarakan dan paling sedikit dilakukan dalam jaringan. Dokumentasi mewakili ingatan administrator jaringan. Ia berisi jurnal rancang-bangun Anda, tetapi tidak berhenti sampai di situ. Dokumentasi juga meliputi: diagram yang menunjukkan jalur fisik layout kabel, jenis kabel, panjang masing-masing kabel, jenis terminasi kabel, lokasi fisik masing-masing panel dinding atau patch panel, dan model penamaan (labeling) supaya masing-masing kabel bisa diidentifikasi dengan mudah.

Layout MDF dan IDF
Dokumen ini berisi layout fisik dan logical dari Main Distribution Facility dan semua Intermediate Distribution Facilities pada jaringan. Ini meliputi layout fisik susunan rak, perlengkapan pendukung, server, label patch panel untuk mengidentifikasi terminasi kabel, rincian identifikasi, dan konfigurasi semua perangkat ada.

Konfigurasi Server dan Workstation
Rincian konfigurasi server dan workstation dibuat untuk masing-masing host yang terhubung ke jaringan. Informasi pada dokumen ini distandardisasi dan berisi hal-hal, seperti pembuatan dan model komputer, nomor seri, drive floppy, harddisk, drive DVD/CD-ROM, kartu suara dan jaringan, jumlah RAM, dan rincian fisik lainnya dari komputer. Dokumen ini juga meliputi rincian konfigurasi komputer, konfigurasi IRQ, DMA dan Base Memory dari kartu peripheral. Terakhir, dokumen berisi lokasi fisik, user, dan identitas jaringan (alamat IP, MAC address, subnet, topologi) dari komputer itu.

Daftar Software
Daftar software berisi software standar dan khusus yang digunakan masing-masing mesin pada jaringan, dan rincian konfigurasi instalasi standar pada masing-masing paket software. Daftar ini juga meliputi operating system dan aplikasi.

Catatan Maintenance
Penting juga untuk menyimpan catatan semua perbaikan yang dilakukan pada perlengkapan yang dimasukkan ke dalam jaringan. Ini akan membantu administrator untuk memperkirakan masalah yang mungkin terjadi dengan hardware dan software pada masa yang akan datang.

Langkah Pengamanan
Dokumen ini tidak hanya meliputi pengamanan “lunak”, seperti hak user, password, dan firewall, tetapi juga pengamanan fisik. Pengamanan fisik atau keras meliputi hal sederhana, seperti mengidentifikasi bagaimana MDF dan IDF dikunci, siapa yang mempunyai akses ke ruangan tersebut dan mengapa, bagaimana host dilindungi (kabel pengaman—alarm), dan siapa yang mempunyai akses fisik ke sistem.

User Policy
User policy merupakan dokumen yang bisa jadi paling penting dan bermanfaat bagi administrator jaringan. Mereka berisi bagaimana user berhubungan dengan jaringan. Policy tersebut meliputi apa yang boleh dan apa yang tidak dibolehkan pada jaringan. Juga harus disertakan apa nanti konsekuensi bagi user yang melanggar.

Aspek lain dari user policy meliputi user ID dan panjang password minimum yang diharuskan, dan aturan untuk isi password. User policy perlu dibuat bersama manajemen perusahaan supaya policy tersebut bisa diterima dan dilaksanakan. Sebagai administrator jaringan, sedapat mungkin buat jaringan yang paling aman dan fungsional bagi perusahaan. Namun, pastikan policy jaringan tidak bertentangan dengan kebijakan perusahaan atau membatasi para user dalam mengakses resource yang diperlukan.

Informasi yang dicatat pada dokumen yang disebutkan menciptakan dokumentasi jaringan untuk sistem Anda. Dokumentasi ini akan membuat maintenance dan upgrade jaringan menjadi lebih teratur. Dokumentasi ini akan memberikan titik awal kepada administrator untuk kembali jika upgrade mengalami masalah atau jika perlu memulihkan jaringan yang tidak berfungsi.

Satu poin terakhir tentang dokumentasi jaringan adalah bahwa dokumentasi perlu diperbarui secara kontinyu dengan upgrade dan perubahan konfigurasi jaringan terbaru. Jika tidak dilakukan, dokumentasi tidak akan mempunyai hubungan yang kuat dengan implementasi jaringan yang sedang digunakan.

No comments: